Senin, 01 November 2010

Schizophrenia

Apa itu Schizophrenia??


Apa itu schizophrenia? Schizophrenia adalah kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya tidak berfungsi, dan telah dikenal orang disepanjang sejarah. Kelainan ini mempengaruhi sekitar 1 persen orang amerika. Orang dengan schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim. Orang dengan schizophrenia dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.

Karena kebanyakan orang dengan schizophrenia memiliki kesulitan dalam bekerja atau mengurusi diri mereka sendiri, beban pada keluarga dan masyarakat menjadi cukup signifikan. Perawatan yang tersedia dapat melepaskan banyak dari gejala-gejala gangguan ini, namun kebanyakan orang yang mengalami schizophrenia harus tetap mengalami gangguan yang tersisa sepanjang hidup mereka. Meskipun demikian, ini adalah waktu pengharapan bagi para penderita schizophrenia dan keluarga mereka. Banyak orang yang mengidap kelainan ini sekarang mulai memperoleh hidup yang berarti dan dihargai dalam komunitas mereka. Para peneliti membangun pengobatan yang lebih efektif dan menggunakan peralatan riset baru untuk memahami penyebab schizophrenia dan untuk menemukan cara untuk mencegah dan menanganinya.




sumber : Shvoong.com

Sybil.

Kisah nyata gadis dengan 16 kepribadian, SYBIL.


Kisah ini bercerita tentang Sybill, seorang gadis (berusia 37 tahun-an) yang mengalami perpecahan kepribadian sejak kecil. Setelah seringkali mengalami black out / benar2 lupa atas kejadian yang telah dialami, Sybil pun berobat ke psikiater, Dr Wilbur. Dari sanalah diketahui bahwa didalam tubuh Sybil terdapat 16 “orang” yang lain yang sering “mengambil alih” tubuh Sybil sehingga Sybil mengalami black out. Mereka adalah: Clara, Helen, Marcia, Marjorie, Mary, Mike (laki-laki), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (laki-laki), Sybil Ann, Sybil Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan pribadi terakhir yang tak diketahui namanya.

Sybil Isabel Dorsett, merupakan seorang gadis yang terlahir sebagai anak dari pasangan Willard Dorsett dan Hattie Anderson. Sybil lahir di Willow Coners, Wisconsin pada tanggal 20 Januari 1923. Ia melewatkan 18 tahun pertamanya di tempat tersebut. Sebelum Sybil lahir, ibunya Hattie, pernah keguguran sebanyak empat kali dalam kurun waktu 13 tahun pertama dari perkawinan Hattie dan Willard. Dari peristiwa tersebut Hattie dan Willard mulai berpikir bahwa mereka tidak akan mempunyai anak. Namun tidak ada yang sadar bahwa kejadian kegugurannya Hattie sebanyak empat kali tersebut membawa dampak pengaruh faktor kejiwaan terhadap diri Hattie.
Ia mulai merasa ragu-ragu untuk memiliki anak, ia suka merawat anak orang lain bahkan ia pernah bergurau bahwa ia ingin mencuri bayi dari seorang ibu. Pada waktu Sybil masih dalam kandungan ibunya, ayahnya Willard merasa takut bahwa bayi ini tidak akan lahir kedunia maka Willard menyuruh Hattie melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya. Bahwa Hattie tidak boleh menunjukan dirinya kepada masyarakat selama ia mengandung. Pada waktu Sybil dilahirkan bobot tubuhnya hanya 2,7 kilogram, karena malu dengan bobot tubuh anaknya yang begitu kecil maka Willard menambahkan bobot anaknya tersebut, ditambah 1,5 ons lagi ketika ia mengumumkan kelahiran putrinya tersebut. Willard memberikan nama Sybil Isabel kepada anaknya tersebut, nama itu hanya akan digunakan apabila betul-betul perlu. Sedangkan sang ibu Hattie memanggil putrinya tersebut dengan panggilan nama Peggy Lousiana, yang kemudian sering disingkat dengan nama Peggy Lou, Peggy Ann atau hanya Peggy. Ketika Sybil dilahirkan, ibunya tidak pernah mau mengurus Sybil, sehingga yang mengurus Sybil adalah neneknya Mary Dorsett dan ayahnya Willard. Sedangkan ibu Sybil hanya bersentuhan atau mau mengurus Sybil ketika ia harus menyusui Sybil saja, selebihnya Sybil dirawat oleh neneknya. Itulah mengapa Sybil lebih merasa dekat dan nyaman ketika ia berada di dekat neneknya dibandingkan orang tuanya. Ketika neneknya meninggal Sybillah yang paling sedih namun ia tidak dapat menangis setetespun. Ia merasa bahwa cintanya kini telah dikubur dalam-dalam, karena baginya cinta adalah neneknya.

Tempat Sybil di lahirkan yaitu di Willow Corners, merupaka tempat yang memiliki banyak gereja dari berbagai aliran, dan dengan penganut yang fanatik. Gila agama sungguh-sungguh merajalela disana dan walaupun dalam ucapan mereka selalu menghargai hak-hak pribadi namun dalam kelakuan mereka sering kali kejam. Hal itu juga yang terjadi pada diri ayahnya yang merupakan penganuta agama fabatik. Sedangkan perilaku kakeknya yang fanatik terhadap agama dan histeria. Sedangkan ibunya Sybil yaitu Hattie Anderson, yang mempunyai gejala catatonia dari penyakit schizophrenia. Tidak tahu sejak kapan penyakit itu sudah ada pada Hattie. Tetapi keluarga Hattie juga ada yang menderita schizophrenia, ada juga yang mempunyai kepribadian majemuk/ ganda.

Sybil Isabel Dorsett, merupak seorang gadis yang memiliki kepribadian majemuk yang disebabkan oleh masa lalunya yang banyak dibayangi oleh perlakuan yang tidak seharusnya di terima oleh seorang anak kecil. Hal ini dapat terungkap ketika Sybil bertemu dengan Dr. Cornelia B. Wilbur pada tanggal 10 Agustus yang di sarankan oleh Dr. Hall. Namun proses terapi yang dilakukan oleh Sybil dengan Dr. Willbur berlangsung hanya sebentar karena ibunya Sybil berbohong pada putrinya bahwa ia telah memberitahukan Dr. Willbur bahwa Sybil sakit dan tidak dapat bertemu dengannya. Pada hal percakapan tersebut tidak pernah di beritahukan kepada Dr. Willbur. Ketika Sybil mengetahui hal tersebut dari ibunya, bahwa ibunya telah membohonginya sehingga terapi tersebut terputus. Dan ketika ia berusaha menghubungi Dr. Willbur kembali ternyata Dr. Willbur telah pindah dari ohama untuk selama-lamanya.

Hingga pada akhirnya pada tahun 1948 Hattie, ibu Sybil meninggal dan ia mencoba untuk bekerja tapi pertarungan dengan 'waktu yang hilang' terus sampai akhirnya, pada tahun 1954, ia mendengar Dr Wilbur di New York dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke New York.

Disana ia bertemu dengan Dr. Willbur, dan iapun mulai bercerita tentang keluhannya tersebut. Bahwa ia selalu merasa lupa akan waktu, banyak waktu yang telah hilang. Dan ketika ia sadar, ia lupa apa saja yang dilakukannya dan apa saja yang telah terjadi. Ia merasa telah kehilangan 'waktu' dimana dia tidak bisa mengingat mengapa ia telah berakhir di suatu tempat tertentu atau mengapa ada sebuah 'gaun' di lemari. Ketika Dr. Willbur mendengarkan semua yang dikeluhkan oleh Sybil maka ia dapat mendiagnosa bahwa Sybil menderita fugue. Fugue merupakan penyakit 'lupa' yang lebih parah dari dissociative amnesia. Penderita bukan hanya menjadi amnesia, tapi juga tiba2 meninggalkan rumah maupun pekerjaannya, dan kemudian 'membentuk' identitas baru. orang ini bisa aja mengambil nama baru, rumah baru, pekerjaan baru, bahkan kepribadian baru. penyakit ini biasanya terjadi setelah orang itu mengalami tekanan yang hebat, misalnya pertengkaran keluarga, kesulitan dalam pekerjaan, peperangan, atau musibah alam. biasanya penyakit ini bisa sembuh total, dan waktu penyembuhannya bisa sangat bervariasi. dan setelah sembuh, orang ini tidak ingat apa yang terjadi selama dia mengalami fugue.

Selain itu juga dapat terungkapnya kepribadian majemuk yang terdapat pada diri Sybil. Kepribadian pertama yaitu Peggy Lou Baldwin muncul pada tahun 1926. Peggy mempunyai badan yang persegi, potongan rambut bermodel Belanda dan hitam lurus, mukanya bulat, hidung pesek, mata biru cerah, dan senyuman nakal. Berbeda dengan Sybil yang mempunyai tubuh yang kurus, doyong, rambut cokelat muda dan terurai, wajahnya yang berbentuk hati, mata abu-abu dan ekspresi yang serius. Peggy dan Sybil sangat berbeda, peggy yang tenang dan mudah bekerja sama, sangat senang bicara tentang dirinya sendiri. Peggy tidak suka berada di tengah-tengah keramaian orang-orang seorang diri. Peggy senang dengan barang-barang mahal, namun ia tahu bahwa ia tidak dapat membelinya karena takut Sybil pasti akan mengacaukannya. Peggy seperti orang dewasa yang kekanak-kanakkan yang terlalu cepat tua, tidak peduli diri sendiri, tidak cepat tersinggung, tapi bisa cepat marah.Sedangkan, Sybil suka berbicara berputar-putar, takut mengungkap perasaan dan kebenaran. Sybil memiliki beberapa ketakutan diantaranya, ia takut berdekatan dengan orang ramai, takut musik, takut pada tangan. Peggy Lou sebagai pertahanan Sybil melawan kemarahan dan Peggy Ann sebagai pertahanan melawan ketakutan. Peggy Lou suka menggambar dalam hitam putih. Peggy Lou dan Peggy Ann yang belum direalisasi mencerminkan kemarahan Sybil dan takut terhadap ibunya kasar. Apa yang membangkitkan Peggy Lou marah, justru membuat Peggy Ann takut. Tetapi mereka berdua sama-sama pejuang. Kalau Peggy Lou sudah memutuskan sesuatu, maka ia akan melakukannya secara membabi-buta. Peggy Ann juga berbuat macam-macam tetapi ia lebih taktis.

Victoria Antoinette Scharleau atau Vicky, merupakan kepribadian yang lainnya lagi yang ada didalam diri Sybil. Ia muncul saat Sybil berumur tiga setengah tahun sampai sebelas tahun. Victoria Antoinette Scharleau, merupakan wanita dengan gerak anggun, suara manis, dengan pilihan kata yang tak ada celanya. Ia serba sempurna juga hangat , dan bersahabat. Vicky muncul kedunia dan mengambil namanya dari tokoh khayalan yang diciptakan Sybil dalam fantasi sebagai anak-anak dalam tokoh gadis yang cerdas dan tidak penakut, percaya diri, berani, dan kebal terhadap pengaruh dari luar yang mengganggu Sybil. Vicky mengaku berasala dari Perancis, dan kedua orang tuanya pun tinggal di Perancis, ia sekarang berada di sini karena ia ingin membantu Sybil dan kepribadian-kepribadian yang lainnya. Kelebihan Vicky yang lainnya adalah kemampuannya dalam bergaul dengan orang-orang. Ia menyukai mereka dan tahu bagaimana caranya berteman dengan orang-orang tersebut. Ia juga mengatakan bahwa ia tahu segalanya. Sehingga Dr. Willbur pun sepakat bahwa ia dapat meminta pertolongan Vicky sewaktu-waktu untuk membantunnya mengungkapkan kepribadian yang lainnya yang ada dalam tubuh Sybil.

Kepribadian yang berikutnya mulai muncul adalah Mary Lucinda Sanders Dorsett muncul pada tahun 1934, saat Sybil kelas 6 (berumur 10 tahun). Namanya diperoleh dari neneknya. Karena ia sangat mencintai dan menyayangi neneknya. Pada saat neneknya meninggal Sybil tidak dapat menangis, sehingga Mary mengambil alih dan menangis terus di pemakaman dan rumahnya. Dia seorang yang lembut, rendah dan suram, dan penuh pertimbangan. Dia menyukai pekerjaan rumah tangga, membaca, mendengar musik, sedikit melukis, dan suka menulis sajak. Ia melakukan semua masalah rumah tangga. Menurutnya sajak dapat mengurangi rasa sakit. Mary seseorang yang gendut, keibuan yang bertipe nyonya tua kecil, tidak bergaya.

Pada suatu ketika Dr. Willbur memutuskan untuk menjadi teman dari pribadi-pribadi yang lainnya juga untuk dapat mengungkap semua pribadi yang terdapat dalam tubuh Sybil. Maka Dr. Willbur pun mengajak Sybil untuk berekreasi ke Connecticut pada suatu hari minggu dalam musim Cherry. Awalnya Sybil menolak dengan berbagai alasan, namun akhirnya Dr. Willbur dapat meyakinkan Sybil untuk ikut pergi. Namun Sybil mengatakan kepada Dr. Willbur bahwa ia harus sudah kembali kerumah pukul 04.00 sore, namun lebih baiknya lagi kalau pukul 03.00 sudah pulang, karena “ia banyak pekerjaan” alasan yang sebenarnya adalah karena ia takut berada diluar lebih dari pukul 04.00, ia akan menunjukan gangguan emosional, jemu dan ketakutan yang sering muncul pada senja hari. Ia takut bahwa dirinya akan terpecah.

Kemudian pribadi yang muncul adalah Marcia Lynn Dorsett. Marcia Lynn Dorsett yang kurang ajar, angkuh, berwajah seperti perisai bermata abu-abu dan berambut coklat, ia mengamati setiap langkah dari perjalanan Sybil dan Dr. Willbur.

Vanessa Gail Dorsett muncul pada tahun 1935, saat Sybil berumur 12 tahun. Vanessa Gail merupakan teman karib dari Marcia Lynn Dorsett. Ia berbicara dalam aksen inggris. Vanessa yang tinggi langsing, berbentuk tubuh seperti pohon willow, berambut berwarna gelap, dan bermata coklat muda dan berwajah lonjong penuh perasaan. Vanessa lebih energik, bersikap gagah, dan mendramatisir segala sesuatu, yang tidak dimiliki Marcia atau pribadi-pribadi lainnya.

Ruthie adalah seorang bayi, mungkin berumur tiga setengah tahun dan tidak tahu sejak kapan ia datang ke kehidupan Sybil. Ruthie yang selalu melihat adegan primer yang dilakukan orangtuanya. Namun diantara saksi bisu yang lain, Ruthielah yang paling berang. Maka ia bekerja sama dengan Sybil untuk menentang terang-terangan apa yang telah dilakukan oleh orang tuanya.

Bersembunyi di dalam juga dua kepribadian laki-laki, tukang kayu, Mike dan Sid, yang telah diambil pada ciri-ciri ayah Sybil Willard, dan dirinya Kakek tirani. Sid muncul pada tahun 1928. Dia berkulit cerah, berambut hitam dan bermata biru. Mike muncul pada tahun yang sama dengan Sid. Mike berkulit gelap, berambut hitam, dan bermata cokelat. Mike lebih agresif, sedangkan Sid lebih berhati-hati.

Marjorie bertubuh kecil, berambut pirang, warna kulit biasa saja, dan berhidung pesek. Marjorie adalah seorang periang dan cepat tertawa. Helen berambut cokelat muda, bermata merah tua, berhidung mancung, dan berbibir tipis. Helen sangat ketakutan. Sybil Ann berkulit pucat, dan bertubuh kurus, dan rambut pirang keabu-abuan, bermata kelabu, berwajah lonjong, dan hidung mancung. Sybil Ann mempunyai kepribadian yang rapuh karena jarang makan dan hanya sedikit tertarik pada lingkungan. Ketika ia melukis, lukisannya selalu menghasilkan gambar-gambar suram tentang tokoh-tokoh yang kesepian dengan wajah tertutup.

Pribadi yang muncul dari diri Sybil, yaitu Clara adalah pribadi yang menganggap bahwa agama sangat penting dan tidak pernah mempunyai ibu. Kemudian bersembunyi di dalamnya juga ada pribadi yang di beri nama Nancy Lou Baldwin. Nancy Lou Baldwin adalah seseorang yang selalu timbul ketakutan, membebaskan diri dari tanggung jawab. Setelah itu yang muncul akhir adalah The Blonde yang ternyata sudah ada dan hidup dalam tubuh Sybil selama 19 tahun. The Blonde adalah gadis yang dicita-citakan Sybil. Dia sudah remaja sementara pribadi-pribadi yang lain masih anak-anak dan The Blonde tidak memikul beban trauma masa kanak-kanak.

Kepribadian Sybil dapat terpecah karena adanya penyiksaan secara fisik dan seksual terahadap dirinya yang dilakukan secara keji oleh ibunya sendiri. Ibunya Hattie, pernah memaksa Sybil untuk meminum segelas penuh susu yang mengandung magnesia. Yang mengakibatkan Sybil kejang-kejang yang sangat parah, kemudian ibunya akan mengangkatnya kemudian menaruh Sybil di kakinya. Lalu mulut Sybil juga sering sekali diikat handuk oleh ibunya agar tangisan Sybil tidak terdengar oleh neneknya. Hattie juga dengan tega memasukan benda-benda kedalam vagina putrinya secara paksa, seperti lampu baterai, botol kosong kecil, kotak perak kecil, gagang pisau makan, pisau perak kecil, gesper. Kadang ia juga memasukan jarinya sendiri, sambil memandikan putrinya. Sehingga selaput darah putrinya sudah rusak ketika ia masih kecil, dan vaginanya penuh luka. Hingga suatu ketika, ia berumur 20 tahun, Sybil memeriksakan dirinya kedokter dan diketahui bahwa ia tidak dapat memiliki anak karena luka dalam yang dialaminya dan juga karena vaginanya yang tersayat-sayat. Selain penyiksaan itu, Sybil juga pernah di hokum oleh ibunya dengan ditampar dan memukulnya hingga jatuh ke tanah. Hattie juga pernah melempar Sybil dari suatu sisi di ruangan ke ruangan lain, hingga tulang bahu Sybil copot, ibunya juga pernah memukul leher putrinya dengan tangannya sampai keras hingga leher Sybil retak,dll. Karena Sybil tidak mampu menanggung semua bebannya tersebut, maka ia menekan semuanya hingga munculah pribadi-pribadi yang lainnya. Kepribadian Sybil menjadi terpecah.

Ini adalah tugas Dr Wilbur untuk mencoba dan menggabungkan kepribadian ini terpisah menjadi satu Sybil baru. Dengan cara mendekatkan Sybil kepada pribadi-pribadi lainnya sehingga meringankan perasaan kosong. Akhirnya, Dr.Wilbur menggunakan psikoanalisis untuk menyatukan kepribadian-kepribadian Sybil. Setelah meyatu dengan pribadi-pribadinya, Sybil sudah dapat mengingat masa lampau yang dulu telah hilang. Sekarang Sybil sudah memulai dengan masa barunya. Butuh sebelas tahun, tapi akhirnya, setelah tiga sesi seminggu dan ayah mendukung, sebuah Sybil baru muncul. Sybil menyadari mimpinya untuk menjadi seorang dosen dan seniman dan menulis Dr Wilbur pada tahun 1969, setelah satu tahun tidak ada 'waktu yang hilang' yang akhirnya dia tidak takut dan mampu hidup penuh. Dr Wilbur terus untuk mendiagnosa dan mengobati tujuh kasus lain dari kepribadian ganda.

Akhirnya setelah 11 tahun melakukan psikoanalisa, Dr. Wilbur berusaha menyamakan usia seluruh personal melalui hipnosis dan berusaha meyakinkan sybil untuk memenuhi keinginan-keinginan masing-masing personal. Seperti kenyataan bahwa sybil sangat membenci ibunya yang telah menyiksanya, yang dinafikkan oleh Sybil karena norma mengatakan bahwa seorang anak tidak boleh membenci ibunya. Dan Sybil yang sebelumnya tidak bisa marah, tidak bisa menangis pun akhirnya bisa mengungkapkan emosi-emosinya. Hal ini pun berhasil membuat personal-personal lain untuk menerima kondisi sybil, seperti Vicky yang sebelumnya selalu berharap ibunya akan datang menjemputnya dari Paris, akhirnya mengakui bahwa Hattie Dorsett / Ibu Sybil adalah ibunya juga. Perlahan-lahan, trauma-trauma lain dibuka dan pada akhirnya Sybil pun berhasil mengungkapkan emosinya dan berhasil menolak penekanan-penekanan terhadap dirinya. Dan seiring waktu berlalu, semakin banyak personal yang menyatukan diri sebagai Sybil sehingga Sybil pun menjadi Sybil yang satu.


Sumber : Hendy Risjawan
dari sebuah buku yang berjudul: Sybil, Kisah Nyata Gadis dengan 16 Kepribadian, Penerbit Sinar Harapan, 1987

Penyakit Psikologis Kleptomania

Menyoroti Kleptomania Akademisi



Kleptomania adalah orang yang memiliki hobi mencuri, ngu-til, biasanya di supermarket.Ini penyakit psikologis. Bagaimana menyembuhkan orang yang hobinya mencuri? Entah kita akan terkejut atau tidak, sedih dan prihatin, kleptonamia dilakukan akademisi yang disebut plagiasi kembali terjadi, diberitakan media masa cetak dan elektronik.

Kreatif kriminal. Barangkali kata itu yang cocok untuk yang senang mencuri karya orang lain. Biasanya menggunakan rumus ATM (amati-tiru-modifikasi). Orangnya sering disebut plagiat, "ajaran"-nya disebut plagiarisme, yakni perilaku kecenderungan kaum terdidik, yang dekat dengan dunia mengajar, meneliti, dan menulis, mencuri karya orang lain, untuk kemudian diklaim sebagai karya dirinya. Plagiasi terjadi juga di dunia musik dan karya seni lainnya.

Akhir-akhir ini, dunia akademik kembali dihebohkan oleh ulah akademisi yang "dituding" melakukan plagiarisme. Tidak etis untuk menyebut nama. Penulis hanya mengingatkan diri sendiri dan kaum yang sering disebut masyarakat ilmiah, untuk melakukan pengawasan internal bahwa plagiarisme adalah aib. Persoalannya, mengapa kejadian seperti itu selalu terulang dari tahun ke tahun?

Mencantumkan pendapat, ide, sebagian atau bahkan seluruhnya dari karya orang lain, adalah pekerjaan mudah. Mengutip pendapat dari makalah, majalah ilmiah, jurnal, atau buku, amatlah gampang, karena jelas penulisnya, jelas sumbernya, jelas penerbitnya. Mengapa yang mudah ini kadang ada yang melanggarnya?

Alasan klasik adalah "malas". Tidak mau konsisten dan konsekuen menjadi bagian dari masyarakat ilmiah. Atau karena sekarang zaman instan, ada saja bagian dari komunitas akademik ilmiah atau kaum cendekiawan, yang senang menggunakan jalan instan. Padahal, harga diri dan wibawa cendekiawan tidak ditentukan oleh klaim inilah pendapatku! Tidak! Menghormati dan menghargai karya orang lain, justru menjadi jalan ampuh untuk menegakkan wibawa kaum cendekiawan.

Menghindari plagiarisme Di alam teknologi informasi dan komunikasi yang serba canggih, karya tulis seseorang bisa dipantau setiap saat oleh publik hanya dengan meng-goo-gling nama dan kata kunci di media internet. Pada dekade 1980-an, marak istilah pelacuran intelektual. Salah satu bentuknya adalah mencuri karya orang lain. Betul, ide bisa datang pada saat yang bersamaan kepada semua orang. Huruf, kata, dan kalimat pun, itu-itu juga yang digunakan. Boleh jadi ide dan kalimat yang kita susun mirip dengan ide dan kalimat digunakan orang lain. Ini kebetulan mananya, tetapi hanya mirip, belum tentu persis.

Cara paling gampang untuk tidak mencuri karya orang lain adalah dengan niat, ndak berniat melakukan hal tercela seperti itu. Kemudian, tidak mencoba-coba. Bisa jadi hobi yang satu ini adiktif. Berikutnya, tidak gila hormat. Penghormatan terhadap kaum akademisi dan cendekiawan akan muncul dengan sendirinya, apabila yang bersangkutan dapat mengaplikasikan ilmunya di tengah masyarakat dan masyarakat mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut. Apabila kita yakin bahwa ide, pemikiran, dan konsep pernah diungkapkan orang lain dalam karyanya, akuilah dan hargailah dengan cara mencantumkan nama yang bersangkutan di dalam tulisan, yang kita buat dalam bentuk sitasi atau memberi credit title.

Dengan cara ini kita belajar menghargai dan mengakui orang lain atas karya berupa ide, pemikiran, dan konsep yang pernah dikemukakannya. Berpi-kirlah, andai karya kita berupa ide, pemikiran, dan konsep diambil begitu saja oleh orang lain tanpa memberi credit title atau sitasi, tentu kita akan jengkel, keuheul, bahkan marah. Meski memang dalam konteks kehidupan akademik di Indonesia, dari pengalaman bila ada seseorang mengadukan soal plagiasi cenderung ditanggapi sepi, bahkan kasusnya hilang begitu saja cenderung dipetieskan, dan akhirnya yang jadi korban plagiasi hanya bersungut-sungut, kukulutus di belakang.

"Ghost writer" Apakah menggunakan jasa ghost writer merupakan plagiarisme? Di dunia modern, khususnya di dunia barat, ada yang disebut ghost writer, yang lebih kurang bisa diartikan, orang yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menuliskan ide atau gagasan orang lain. Bukan karena orang lain itu tidak sanggup menulis melainkan lebih karena persoalan teknis, misalnya karena kesibukannya, tetapi ia memiliki sejumlah ide dan konsep untuk breakdown dan di-rundown lebih lanjut menjadi satu tulisan. Memang tidak mudah menjadi ghost writer. Bahkan, untuk sebutan writer (penulis) atau author (pengarang), masyarakat Indonesia belum menghargai itu sebagai satu profesi.

Ghost writer, dalam konteks simbiosis mutualistis, satu pihak memiliki ide dan gagasan tetapi tidak memiliki waktu yang cukup untuk menulis, yang satu pihak lagi memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menulis, dan selama dikerjakan secara profesional, barangkali pencurian ide sedikit banyak relatif bisa dihindari. Apakah satu kesalahan apabila peran ghost writer diberdayakan untuk kemaslahatan bersama? Dalam konteks ini, silahkan pilih memilih menjadi pencuri karya orang lain dengan segudang alasannya dan terjerumus ke dalam plagiarisme, atau mempersilahkan adanya peran ghost writer yang profesional?

Apa yang penulis sampaikan, setidaknya merupakan bahan bagi semua pihak untuk kembali melakukan renungan ulang, diskusi ulang, agar kita tidak lebih "parah" ketimbang keledai yang tidak mau jatuh dua kali di lubang yang sama.


Sumber : bataviase.co.id
Dede Mariana