Nama : Yayu Sri Rachmawati
Kelas : 1PA01
NPM : 14509313
1. Menurut anda mengapa kreatifitas begitu bermakna dalam hidup?
kreatifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. dari sudut keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif(kadang di sebut pemikiran divergen)biasanya di anggap memiliki keaslian dan kepantasan. sabagai alternatif, konsepsi sehari-hari adalah membuatsesuatu yang baru. kraetifitas sangat bermakna dalam hidup, karna kraetifitas akan menghasilkan sesuatu yang berharga bagi diri sendiri, orang banyak, bahkan negara. setiap orang memiliki kreatifitas yang berbeda-beda, sesuai dengan kemampuan dan pola pikirannya. kreatifitas merupakan rasa seni yang dimiliki oleah setiap manusia, dan jika tidak ada kreatifitas dari pola pikir manusia, mungkin kehidupan tidak akan berkembang seperti sekarang ini atau bahkan lebih dari sekarang ini.
2. mengapa kreatifitas harus di pupuk sejak kecil?
Seperti yang telah dikatakan bahwa kreatifitas begitu besar peranannya dalam kehidupan manusia. Kreatifitas di pupuk sejak umur 3 tahun, anak mulai di beri tahu secara perlahan –lahan sekaligus apa bakat yang dimilikinya. Contohnya dengan bermain, bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. Begitu pula dalam suasana bermain aktif, dimana untuk memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasan melalui khayalan, drama, bermain konstraktif dan sebagainya. Bermain memberikan kesempatan mengekspresikan dorongan-dorongan kreatifitas pada anak kecil, contoh berbagai bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas, antara lain : mendongeng, menggambar, bermain alat musik sederhana, bermain dengan lilin atau malam, permainan tulis tempel, permainan dengan balok dan berolahraga.
Jadi kesimpulannya adalah kreatifitas harus di pupuk sejak kecil agar anak tahu bakat yang dimilikinya dan membuat anak cerdas dengan otak kanannya. Dan peran orang tua dan guru pembimbing untuk dapat menjadi fasilitator pengembangan kreativitas anak, dengan memfasilitasi anak agar dapat bermain dengan cara dan alat yang tepat sesuai dengan bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak.
3.Bagaimana peranan atau strategi 4P untuk anak kreatif?
Peranan 4P sangat bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas anak, karena strategi 4P ini dapat menuntun para orang tua untuk memahami serta membimbing sang anak dalam mengembangkan kreativitasnya. karena otak kanan dan otak kiri anak harus seimbang.
1. Person(pribadi)
memahami pribadi anak, memahami bahwa setiap anak memiliki pribadi berbeda, baik dari bakat, minat, maupun keinginan, menghargai keunikan kreatifitas yang di miliki anak, dan jangan membanding-bandingkan anak, karna anak memiliki minat, bakat, kelebihan, serta kebatasannnya masing-masing, pahamilah kekurangannya dan kembangkanlah bakat kelebihannya.
2. Press(pendorong)
Dorongan dan motivasi sangat berguna bagi anak dalam mengembangkan motivasi instrinsik mereka, dengan begitu mereka akan sendirinya berkreasi tanpa di paksa atau ini itu. Hindari membatasi ruang lingkup/gerak sang anak, karena faktor tersebut dapat menghambat kreativitasnya.
3. Process(proses)
Proses berkreasi merupakan bagian paling penting dalam pengembangan kreativitas, dimana anak akan merasa mampu dan senang bersibuk diri secara kreatif dengan aktifitas yang dilakukannya, baik melukis, menyusun balok, merangkai bunga dan sebagainya. Hargailah kreasinya tanpa perlu berlebihan, hindari memberi komentar negatif saat anak berkreasi, apalagi disertai dengan perintah ini itu terhadap karya yang sedang dibuatnya, Peliharalah harga diri anak dengan mengungkapkan terlebih dahulu komentar yang secara positif.
4. Product(hasil)
Pada tahap ini, anak sudah bisa menghasilkan produk kreatif mereka.
4. Guilford (1967) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan berpikir secara konvergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen. Bagaimana menurut ada mengenai pernyataan diatas !
Saya cukup sependapat dengan pernyataan Guilford di atas tentang berpikir secara konvergen dan divergen. Berpikir secara konvergen atau yang biasanya lebih dikenal dengan istilah otak kiri, dengan ciri: abstrak, proporsional, analitik, linier, sekuensial, analitik, obyektif, satu-satu, kaku, matematikal, verbal, pengguna pola. Sedangkan berpikir secara divergen, atau biasanya dikenal dengan otak kanan yang saya jelaskan pada pertanyaan yang no.1, dengan ciri: analogi, kongkret, bebas, imajinatif, asosiatif, intuitif, majemuk, holistik, subyketif, simultan, fleksibel, kreatif, visual, pencari pola.
5. Berikan contoh 3 perilaku kreatif yang mencerminkan Teori Freud (psikoanalisis) & Teori Kris (mekanisme pertahanan)!
Contoh teori Freud :
-Asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, merupakan sumber untuk merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan.
-Pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia.
- Adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku.
Contoh Teori Kris :
-Sekelompok orang atau suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri.
- Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas maka kita harus membelokan impuls id ke dalam bentuk yang bisa di terima.
- Melindungi pikiran atau diri atau ego dari kecemasan, sanksi sosial atau untuk menjadi tempat “mengungsi” dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi.
Jumat, 26 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)