Selasa, 04 Mei 2010

ROKOK
Korban Nikotin Lampaui Korban Naziisme


Jakarta, Kompas - Penyair veteran Taufiq Ismail masih tetap galak. Acara peluncuran buku Tiada Kata Menyerah tentang perjalanan 20 Tahun Yayasan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok 1990-2010 di Gedung Trisula Perwari, Menteng, Sabtu (1/5), yang monoton, menjadi hidup dengan pembacaan dua buah puisinya tentang rokok. Menteri Kesehatan Dr Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan, pidatonya menjadi ”kering” dibanding puisi dan orasi Taufiq.

Puisi pertama Taufiq berjudul ”Indonesia Keranjang Sampah Nikotin Dunia” terasa normatif. Namun, puisi keduanya tentang doa para pemimpin umum perusahaan rokok Indonesia amat mengentak karena bernada keras dan amat sinis mengkritik ketidakberdayaan Pemerintah Indonesia melindungi rakyatnya dari bahaya asap rokok.

”Kita patut bersyukur karena para pejuang revolusioner yang merelakan nyawanya untuk rokok di negeri ini terus bertambah. Indonesia adalah negara dengan kematian terbesar ketiga karena asap rokok setelah China dan Amerika Serikat yaitu 400.000 jiwa per tahun,” ujar Taufiq.

Dia memuncaki puisi keduanya dengan orasi tentang bahaya ”nikotinisme” yang melampaui gabungan Naziisme dan komunisme. ”Saat ini rata-rata kematian akibat nikotin di dunia mencapai empat juta jiwa per tahun, sementara Naziisme tahun 1933-1945 dan komunisme dunia hanya 3,7 juta jiwa per tahun.”

Menkes Endang, dalam sambutannya, menegaskan, ia tidak menjanjikan hasil bagi upaya penanggulangan bahaya merokok, tetapi ia menjanjikan upaya maksimal walaupun menghadapi banyak tantangan. (IJ)


Sumber : KOMPAS cetak

Senin, 3 Mei 2010 | 04:37 WIB

kelulusan UN 2010

Wagub Prijanto Prihatin Penurunan Angka Kelulusan UN SMA di Jakarta
Rabu, 28 April 2010 19:05 WIB
JAKARTA--MI: Penurunan angka kelulusan hingga tujuh persen dibandingkan dengan tahun 2009 lalu tak urung membuat Wakil Gubernur DKI Prijanto merasa prihatin terutama karena angka kelulusan siswa SMA dan sederajat di DKI di bawah Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kalau disebut malu ya malu kalau ini disebut pertandingan," ujar Wagub Prijanto di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (28/4).

Wagub menyebut tahun ini dana yang dianggarkan pemerintah provinsi DKI sangat besar untuk mendanai sarana dan prasarana pendidikan di DKI sehingga seharusnya prestasi pendidikan semakin membaik namun penurunan angka kelulusan DKI ternyata lebih besar daripada nasional yang berkisar di empat persen.

"Banyak faktor yang perlu diurai terkait ini (kelulusan). Nanti Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi setelah itu pasti akan laporan ke gubernur," katanya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan DKI melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah untuk menyukseskan pelaksanaan ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus ujian nasional (UN) pada tanggal 10-14 Mei mendatang.

"Kita sudah koordinasi agar semua sekolah melakukan pendalaman materi. Karena ini peluang besar bagi mereka yang belum berhasil dalam UN," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto.

Sedangkan untuk persiapan, Taufik mengatakan akan dilakukan sama seperti pelaksanaan UN dimana pengamanan dijaga ketat oleh aparat kepolisian sehingga dijamin tidak akan ada kebocoran.

Pendistribusian soal UN akan dilakukan tiap hari sesuai mata pelajaran yang diujikan. "Pada Tanggal 9 semua soal sudah sampai di masing-masing rayon," katanya.

Jumlah siswa di DKI yang akan mengikuti ujian ulangan adalah mereka yang tidak berhasil dalam ujian nasional yakni sebanyak 5.588 siswa SMA dari total 59.898 siswa dan 5.785 siswa SMK dari 73.968 siswa.

Statistik menunjukkan bahwa tingkat kelulusan di Jakarta tahun ini menurun drastis dengan rincian pada 2009 siswa SMA yang lulus sebanyak 95,8 persen, tahun ini hanya 90,67 persen.

Untuk SMK angka kelulusan juga menurun dimana pada 2009 tingkat kelulusan mencapai 97,65 persen namun tahun ini yang lulus hanya 92,18 persen. (Ant/OL-03)

Sumber : Media Indonesia.com
Rabu, 28 April 2010 19:05 WIB

Meteor Jatuh Di Indonesia





Meteor Jatuh Di Indonesia

‘Benda Penghantam’ Duren Sawit Diteliti X-Ray
Jum’at, 30 April 2010
VIVAnews - Markas Besar Polri masih meneliti temuan serpihan-serpihan berupa debu dari lokasi kejadian hantaman benda misterius di Duren Sawit. Benda yang memiliki suhu tinggi saat kejadian itu masih diteliti di laboratorium Polri.

“Kami punya alat namanya X-Ray fluoresence. Alat ini untuk mencari tahu bahan yang dikandung benda itu,” kata Kepala Departemen Balistik Metalurgi Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Amri Kamil, kepada VIVAnews, Jumat 30 April 2010.

Benda yang diteliti itu sudah berbentuk seperti debu. Bahkan tercampur dengan pasir-pasir dalam pot bunga yang tumpah di lokasi kejadian.

“Bendanya halus-halus. Serpihan itu sempat tercampur pasir-pasir pecahan dari pot bunga. Jadi kami pisahkan,” ujar dia.

Penelitian sementara, debu-debu atau pasir-pasir itu tidak mengandung bahan peledak. Polri masih mencari tahu apa yang dikandung dalam benda yang sedang diteliti itu.

Sebelumnya dia memperkirakan, kejadian di Duren Sawit petang kemarin itu bukanlah ledakan. Tapi hantaman benda dari langit. Saat kejadian, benda itu sempat memiliki panas yang tinggi.

“Benda-benda di sekitarnya sudah meleleh. Jaket dan gordin juga meleleh,” ujar dia. Empat rumah dilaporkan rusak atas kejadian itu. (umi)
Ledakan Duren Sawit dari Tumbukan Asteroid
Jum’at, 30 April 2010
Foto asteroid P/2010 A2 yang diambil dari Teleskop Hubble (NASA, ESA, and D. Jewitt (University of California, Los Angeles). Photo No. STScI-2010-07)
Sebelum mencapai permukaan bumi, asteroid akan menimbulkan efek kembang api.

VIVAnews – Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Abdurrahman menyatakan ledakan hebat yang merusak salah satu rumah penduduk di Duren Sawit, Jakarta Timur, merupakan efek tumbukan benda luar angkasa asteroid.

“Dari pemeriksaan sementara, benda ini merupakan benda alami, yaitu meteorid atau asteroid. Jadi bukan benda buatan manusia seperti roket atau satelit,” kata Abdurrahman, Jumat 30 April 2010 di Jakarta.

Kendati demikian, Abdurrahman yang meneliti aktivitas matahari ini mengatakan sejauh ini belum menemukan adanya bongkahan batu atau pecahan asteroid yang berhasil menumbuk permukaan bumi itu.

“Mungkin saja benda itu sudah dibawa oleh tim Puslabfor Polri,” katanya.

Sebelum mencapai permukaan bumi, kata Abdurrahman, asteroid akan menimbulkan efek seperti seperti berkas cahaya kembang api.

Ketika asteroid berhasil mencapai bumi, kata dia, efek tumbukannya akan menimbulkan kehancuran dan melelehkan barang di sekitarnya. (hs)
Meteor Duren Sawit Mirip yang Jatuh di Bone

Jum’at, 30 April 2010

Benda yang jatuh di Duren Sawit dipastikan adalah meteor atau asteroid.

VIVAnews - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) memastikan benda yang jatuh di Duren Sawit adalah sejenis meteor atau pecahan asteroid. Kejadian ini mirip dengan peristiwa jatuhnya meteor di Laut Bone, Sulawesi Selatan.

“Peristiwa ini sama dengan di Bone, hanya saja ledakan meteor itu jatuh di laut. Sedangkan di sini jatuh di pemukiman,” kata Abdurrahman, peneliti Lapan bidang Matahari dan Antariksa, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 30 April 2010.

Menurut dia, untuk deteksi identifikasi meteor hanya bisa dipantau dari Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia melanjutkan, bila itu adalah asteroid maka masyarakat tidak perlu khawatir, karena itu tidak berbahaya.

“Efek asteroid itu tidak bahaya. Hanya ada efek tumbukan saja seperti menimbulkan kehancuran dan melelhkan barang di sekitar lokasi tumbukan. Kalau meteorit itu jatuh seperti kembang api,” ujar dia.

Kendati demikian, Lapan belum menemukan bongkahan sisa-sisa meteor atau asterodi. Karena benda-benda itu sudah dibawa tim Departemen Balistik Metalurgi Mabes Polri.

“Kejadian seperti ini sama seperti di Bone, tapi kalau di sini kita belum tahu diameternya, karena tidak ada cekukan di lokasi,” kata Abdurrahman.

Seperti diketahui, meteor yang jatuh dan hilang di Laut Bone diperkirakan berdiameter 5–10 meter. Kecepatan jatuh meteor Bone sekitar 20.3 km/detik atau 73.080 km/jam.

Ledakan besar akibat meteor Bone itu dideteksi 11 stasiun pemantau nuklir. Pusat jatuhnya meteor Bone berada di sekitar lintang 4,5 LS, 120 BT, sekitar pukul 11.00 WITA pada 8 Oktober 2009. (mt)
Menristek: Tak Ada Radiasi di Duren Sawit

Jum’at, 30 April 2010
Lokasi ledakan di Duren Sawit, Jakarta Timur

Saat ini, tim dari dua instansi juga sudah dikerahkan menuju lokasi jatuhnya benda angkasa

VIVAnews - Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata masih menunggu hasil laporan tim yang mendatangi lokasi meteorit atau asteroid yang diduga jatuh di Duren Sawit, Jakarta Timur. Suharna memastikan tidak ada radiasi yang ditimbulkan.

“Tidak berbahaya, tidak ada penambahan radiasi di lingkungan,” kata Suharna Surapranata di sela rapat dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Jumat 30 April 2010.

Saat ini, tim dari dua instansi juga sudah dikerahkan menuju lokasi jatuhnya benda angkasa itu. Dua lembaga itu yakni Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).

“Bapeten untuk mencari tahu apakah ada radiasi atau tidak. Lapan, untuk menyelidiki apa ini meteor atau satelit yang jatuh,” ujar menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Kendati demikian, Suharna belum mendapat laporan akhir benda yang jatuh dan merusakkan empat rumah penduduk itu. Dia juga belum melihat langsung lokasi kejadian.

“Nanti setelah ada hasilnya, kami juga akan laporkan ke Presiden. Ini sedang dalam penelitian pihak terkait,” kata dia.

Saat ini, tim dari Lapan masih berada di lokasi kejadian. Lapan memastikan benda yang jatuh itu bukan buatan manusia, kemungkinan meteorit atau sisa tumbukan asteroid. (umi)
“Benda Itu Jatuh dari Langit, Lalu Duarr…!”

Jum’at, 30 April 2010

Kesimpulan sementara polisi, bukan tabung gas, bukan roket, juga bukan serpihan pesawat.
Lokasi ledakan di Duren Sawit, Jakarta Timur

VIVAnews – Ledakan misterius terjadi di pemukiman penduduk di Jalan Delima VI gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur. Belum diketahui penyebab ledakan itu.

Seorang saksi mata, Bertina Manurung, 63 tahun, mengaku sekitar pukul 16.15 dia mendengar ada suara bising. “Suara itu berasal dari langit kemudian menghantam keras rumah Pak Sudarmojo,” kata dia, Jumat 30 April 2010.

Rumah Sudarmojo hanya berjarak lima rumah dari tempat tinggal Bertina. Rumah yang kondisinya paling parah itu, paling tinggi dibanding rumah lainnya.

“Tiba-tiba meledak, duar!! mengepul asap warba hitam. Langsung banyak debu, gelap,” kata Bertina.

Diungkapkannya, saat kejadian, tidak ada api yang menyertai ledakan. Hanya terlihat asap bercampur debu mengepul.

Kesaksian Bertina dikuatkan oleh Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur, Komisaris Besar Hasanudin.

“Saat ini kita belum dapat menyimpulkan kejadian apa yang terjadi. Dan kalau (asalnya) gas tidak mungkin, karena tabung-tabung di tiga rumah tersebut masih bagus dan utuh,” kata dia.

Bukan juga karena hantaman roket. “Karena tak ada bau mesiu,” ungkap dia. Juga bukan serpihan pesawat, karena tak ada sisa-sisa bagian pesawat.

Disimpulkan, asal benda berasal dari luar rumah. Apakah benda luar angkasa? “Kemungkinan itu benda luar angkasa bukan buatan manusia,” jawab dia.

Saat ini, polisi sedang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memecahkan teka-teki ini. (adi)

Sumber dari : http://metro.vivanews.com/news/
30 April 2010

Pengaruh Terapi Musik Klasik


Musik Klasik Terapi Musik Barat Modern

Awal abad ke 19, sebagian dokter spesialis saraf Eropa menemukan, sebagian pasien meskipun sama sekali tidak bereaksi terhadap berbagai rangsangan, tetapi hanya terhadap musik memiliki daya serap. Sejak saat itu kolaborasi antara musik dan ilmu kedokteran juga berangsur dihargai orang.


Pada awal abad ini, berbagai badan pengurus penyandang cacad di berbagai Negara Eropa - Amerika dan panti asuhan serta sekolah pendidikan luar biasa juga mulai menggunakan musik untuk memperbaiki gangguan jiwa dan raga pada anak cacat dan orang dewasa, dan menemukan ternyata efeknya sangat baik.

Terapi musik menjadi kurikulum resmi dimulai pada masa perang dunia ke 2 dan pada masa akir, ialah ketika musik mulai diperhatikan bisa mendorong pemulihan dan penyembuhan pasien “Koma parit pertempuran”.

Tidak lama sesudah itu, demi meningkatkan sifat keilmiahan terapi musik dan menyiapkan norma dan dukungan bagi para ilmuwan, pada tahun 1950 telah didirikan Himpunan Terapi Musik Negara di Amerika.

Dari berbagai penelitian ditemukan, syaraf penerus musik dan syaraf penerus rasa sakit adalah sama, para dokter dengan demikian menggunakan musik untuk mengurangi derita wanita yang sedang melahirkan; klinik gigi menggunakannya untuk menenangkan pasien; selain itu juga bisa digunakan untuk menghilangkan sebagian gejala penyakit kanker dan efek sampingan dari terapi kanker.

Dari konsultasi perkawinan hingga ke terapi penyakit depresi dan penyakit mental, dewasa ini semakin banyak saja terapi kejiwaan menggunakan musik sebagai penanganan terapi psikologis, musik membantu penderita mengenali perasaan diri sendiri dan membantu penderita memperbaiki emosi yang negatif.


Sumber : Digital New Acces

5 Kerangka Prasejarah DiTemukan Di Batujaya


5 Kerangka Prasejarah Ditemukan di Batujaya

Karawang, Kompas – Tim penggalian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang, yang bekerja dalam proyek Pemugaran Candi Blandongan sejak pertengahan April lalu, menemukan lima kerangka manusia. Kerangka diduga berasal dari masa akhir prasejarah.

Candi Blandongan merupakan salah satu candi di kompleks Percandian Batujaya, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Lokasi penemuan kerangka merupakan areal persawahan di sebelah tenggara halaman candi.


Kerangka manusia sepanjang 170 cm disertai periuk bekal kubur di ujung kaki ditemukan utuh di keda laman 1 meter, membujur arah timur laut-barat daya, azimuth 60 derajat di halaman Candi Blandongan, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. Foto diambil hari Jumat ( 30/4).

Kelima kerangka yang terkubur di kedalaman satu meter posisinya berjejer dengan kepala arah 60 derajat ke Timur Laut. Salah satu kerangka terlihat utuh dari ujung batok kepala hingga ujung tulang kaki, panjangnya 170 sentimeter. Di dekat kerangka terdapat barang gerabah, baik dalam kondisi utuh maupun pecahan, serta benda dari logam. Tak jauh dari lokasi kerangka juga ditemukan dua batu menhir, berukuran 2,1 meter dan 2,2 meter.

Arkeolog senior Hasan Djafar mengatakan, kerangka itu adalah manusia dari masa akhir prasejarah (sekitar abad ke-2 atau ke-3 Masehi), sebelum masa percandian di lokasi itu yang merujuk tentang peradaban zaman Kerajaan Tarumanagara.

”Kerangka ini merupakan manusia dari masa akhir prasejarah. Hal ini terlihat dari bekal kubur yang disertakan pada mayat, yaitu gerabah seperti tempayan atau periuk dan alat-alat dari logam atau besi yang merupakan persenjataan milik orang yang dikubur,” kata Hasan. Menurut Hasan, itu adalah kerangka nenek moyang jauh sebelum masa Hindu dan Buddha berkembang, sudah ada sebelum Candi Blandongan dibangun.

Pengangkatan peninggalan prasejarah ini rencananya dilakukan tanggal 5 Mei 2010. Identifikasi diperlukan untuk mengetahui secara tepat umur kerangka, jenis kelamin, dan rasnya, apakah dari ras mongoloid seperti pernah ditemukan sebelumnya di sekitar candi atau australomelanesoid.

Arkeolog yang bertugas di lapangan, Juliadi, mengatakan, sebelum kerangka diangkat, tim akan melakukan perekaman data seperti penggambaran, pemotretan, dan pengukuran lapisan tanah. Proses analisis anatomi dan rekonstruksi rencananya dilakukan di lokasi.

Setelah diangkat, kerangka akan disimpan sementara di bengkel atau tempat kerja di Batujaya. ”Selanjutnya, kerangka bisa menjadi obyek penelitian. Tidak tertutup kemungkinan ada pengembangan situs Batujaya. Kerangka bisa dipajang di museum agar masyarakat bisa mengapresiasi warisan budaya,” demikian papar Juliadi.

Kegiatan penggalian di sekitar Candi Blandongan terkait dengan pemugaran candi tahap ke-11 setelah dimulai tahun 1999. Pemugaran pernah vakum pada 2000. Penggalian dilakukan karena ada kecurigaan terdapat kerangka di tiga titik lokasi. Informasi itu didapat dari masyarakat sekitar yang mengolah areal persawahan di sekitar candi. Penggalian akan diteruskan hingga September 2010.(GI/INO/KPP/SJ /Litbang Kompas)

(Kompas, Senin, 3 Mei 2010)

Sumber : Hurahura 3 Mei 2010


Junk Food berpotensi timbulkan depresi?
Ragam - Kesehatan



Sebuah penelitian baru menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan berlemak atau makanan yang sudah diproses akan mengakibatkan depresi dan kecemasan.

Fakta ini diperoleh dari hasil penelitian tim dari University of Melbourne, Australia. Mereka mensurvei 1.046 perempuan usia 20-93 tahun secara acak, selama lebih dari 10 tahun. Mereka lantas membuat suatu evaluasi psikiatri dan menilai pola makan wanita secara teratur. Dari situ didapati bahwa wanita yang menerapkan pola makan ala barat -seperti burger, pizza, roti putih, keripik kentang, dan minuman yang tinggi kadar gulanya- lebih cenderung mengalami mood disorder ketimbang mereka yang menerapkan pola makan Australia, yaitu sayuran, buah-buahan, daging merah, ikan, dan gandum utuh.

Kemungkinan ini tetap berlaku, terlepas dari usia wanita, berat badan, status ekonomi dan sosial, pendidikan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan minum-minuman keras. Hal ini tentu mengejutkan, karena faktor-faktor tersebut biasanya saling berkaitan. Misalnya, orang yang menerapkan pola makan yang buruk, berat badannya terus bertambah, dan hal ini menyebabkan depresi. Atau, orang yang sedang depresi bisa melarikan diri ke makanan, dan hal ini bisa membuat berat badan naik. Mengapa hanya karena mengonsumsi junk food lalu jadi depresi?

Sayangnya, tim peneliti hanya menyimpulkan bahwa pembalikan penyebab tidak dapat dijadikan perkecualian oleh studi mereka. Namun terlihat bukti-bukti kuat bahwa pola makan dan kesehatan mental memang saling terkait. Dan hal ini memang cukup mengkhawatirkan.

Menurut National Institute of Mental Health, lebih dari 26 persen orang Amerika berusia di atas 18 tahun (atau 1 dari 4 orang) mengalami mood disorder seperti depresi dan kecemasan. Depresi juga terlihat lebih banyak dialami wanita daripada pria. Mungkinkah karena lebih banyak wanita yang melarikan diri ke makanan saat sedang stres?


Sumber : WASPADA ONLINE
Thursday, 21 January 2010 14:31

Depresi Pada Remaja

Depresi bisa sebabkan bunuh diri
Warta - Medan



MEDAN - Ahli psikologi dari RSUD Dr Pirngadi Medan (RSPM), Indah Kumala, mengatakan banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia dipicu oleh depresi yang berlebihan,sehingga menyebabkan seseorang tersebut bisa berbuat nekat.

Hal itu dikatakannya menanggapi aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang gadis Tionghoa pada, Minggu (25/4) di Plaza Medan Fair. “Ini disebabkan gadis tersebut mengalami depresi yang berlebihan,” katanya, malam ini.

Indah mengatakan, seseorang yang mengalami tekanan stres yang berlebihan, cenderung akan berbuat nekat untuk menyelesaikan masalahnya. Salah satunya dengan bunuh diri.

Menurut Indah, biasanya remaja mempunyai potensi yang lebih kuat untuk melakukan aksi bunuh diri. Karena jiwanya masih labil dan gampang putus asa.

“Ini pula yang menyebabkan banyak kasus bunuh terjadi dilakukan oleh kaum remaja,” katanya.

Untuk itu, diharapkan peran orang tua untuk selalu menjaga dan mendampingi anaknya, agar terhindar dari perbuatan nekat, dan juga memotivasi anaknya agar tidak mengalami tekanan mental dan psikologis.

Sumber : PRAWIRA SETIABUDI
Koordinator Liputan
WASPADA ONLINE
Warta - Medan
Senin, 26 April 2010 20:34

9 Gejala Stres Dan Cara Mengatasinya

Para pakar kesehatan sepakat bahwa stres (khususnya pada perempuan) bisa mendera dengan beberapa gejala yang mengejutkan.Maka waspadailah setiap sinyal yang diberikan otak terhadap kemungkinan gejala stress yang menyerang kita.

Berikut 9 symptom stress dan cara membalik efeknya:

1. Nyeri Otot
Serangan stress bisa berupa rasa sakit dan nyeri di otot, termasuk otot leher.
Elizabeth Lambardo phD, MS, PT, seorang psikolog dan ahli terapi fisik di Wexford – Pennsylvania, yang juga penulis buku “A Happy You: Your
Ultimate Prescription for Happiness” menyebutkan bahwa stres jelas
mempengaruhi sistem muskuloskeletal kita yang menimbulkan ketetgangan,
kontraksi otot dan atau kejang pada otot.

Jika Anda mengalami gejala stres yang berhubungan dengan otot seperti ini,
cobalah untuk ambil napas dalam-dalam sebanyak 5-10 kali dan fokus pada
relaksasi daerah yang tegang di tubuh Anda. Untuk ketegangan di leher,
cobalah memutar lembut leher atau meminta orang terkasih untuk mengusuk
bahu dengan cepat.

2. Mata Berkedut
Apakah Anda pernah mengalami mata kedutan? Kondisi temporer yang sering terjadi ini sangat mengganggu dan mengkhawatirkan, dan ini bisa dipicu oleh stres dengan kondisi yang dikenali sebagai “blefarospasme.”

Menurut Debbie Mandel, MA, seorang pakar stress dan ahli kesehatan yang
menulis buku “Addicted to Stress: A Woman’s 7-Step Program to Reclaim Joy
and Spontaneity in Life”, cara mengatasinya dengan menutup mata dan
membayangkan tempat yang paling membahagiakan kita. Selain itu istirahatkan mata dari pandangan terfokus, lakukan peregangan setiap 20
menit dengan melihat ke luar jendela pada lanskap yang lebih luas.
3. Gigit Kuku

Kuku atau bagian lain di jari terlihat buruk akibat sering digigit, merupakan
ciri-ciri mereka yang suka gugup. Kebiasaan menggigit kuku merupakan pengalihan yang sering dilakukan perempuan untuk menyalurkan stress
dengan mengganggu diri sendiri dengan apa yang dikenal sebagai kepuasan oral.

Menurut Mandel, cobalah menghentikan kebiasaan ini dengan menyalurkannya pada benda lain seperti bola kecil yang bisa diketuk-kletuk atau diputar-putar untuk membantu mengeluarkan stres.

4. Rongga
Semua orang juga tahu kalau mengulur-ngulur waktu untuk perawatan
gigi merupakan cara cepat membuat gigi berlubang, namun stress juga ternyata bisa menjadi penyebabnya.

Ada kebiasaan untuk menggerutukkan gigi dengan gigi pada siang atau malam hari, sebagai kebiasaan perempuan untuk menelan rasa stress mereka. Perilaku ini tentu saja menjadi rentan terhadap kesehatan gigi dan cenderung merusak gigi.

Mandel menyarankan untuk mengalihkan kecemasan/stress pada pena dan kertas. Sisihkan waktu untuk menuliskan masalah Anda untuk melihatnya kembali secara objektif dalam warna hitam dan putih, dan kemudian menuliskan beberapa solusinya.
Namun jika perilaku menggerutukkan gigi ini sudah parah, segera kunjungi dokter gigi untuk diberi pelindung gigi dan mulut.

5. Ruam
Kedengarannya aneh, tapi kulit Anda bisa menjadi barometer terbaik terhadap tingkat stres. Stres dapat menyebabkan ruam, biasanya berupa bintik-bintik merah atau gatal-gatal di perut, punggung, lengan dan wajah.

Dr Lombardo mengatakan bahwa beberapa ahli yakin bahwa hal itu ada
hubungannya dengan dampak dari stres pada sistem kekebalan tubuh-histamin dilepaskan, menyebabkan gatal yang memerah ini.

Maka jika merasa tingkat stres meningkat, letakkan tangan tepat di atas pusar. Setiap kali menarik napas, ikuti gerakan tarikan nafas, lakukan napas panjang dalam-dalam 5-10 kali secara berkala sepanjang hari.

6. Mual
Pernahkah Anda tiba-tiba merasa mual akibat tekanan yang menimpa Anda? Stres bisa mengganggu perut, dan mual dapat merupakan produk sampingan dari rasa khawatir.

Jika kecemasan Anda menyebabkan mual, cobalah trik yang diberikan Mandel: Biarkan air hangat melindas jari-jari Anda, ia akan memberi rasa sedikit nyaman.

7. Kantuk
Merasa lesu? Ini mungkin gejala stres. Hormon stres menyebabkan tubuh melonjak dengan adrenalin dan kemudian menyebabkan kantuk.
Stres juga akan merusak kualitas tidur, sehingga ketika bangun kita akan merasa lelah dan mudah marah. Apa yang harus dilakukan? Cara terbaik adalah pergi tidur lebih awal, atau tidur siang 30 menit, dan jangan merasa bersalah melakukannya.

Ada produktivitas besar dalam istirahat, sebab ia akan memulihkan kondisi dan fokus Anda!

8. Lupa
Tanyakan setiap perempuan yang mencoba untuk melakukan semuanya, ia akan menjadi cenderung pelupa (lupa janji, kunci hilang, lupa meletakkan pinsil di mana… Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis secara harfiah dapat mengecilkan ukuran hippocampus, yang bertanggung jawab untuk kolom memory di kepala. Begitu kata Dr Lombardo. Tetapi ukuran itu akan kembali normal setelah kita bisa mengurangi tingkat stres.
Maka, supaya otak tetap berfungsi optimal, pergilah jalan-jalan, berlari menaiki tangga atau menari sejenak sambil mendengarkan lagu favorit. Latihan seperti ini membuat otak tajam dan bahkan bisa membantu menghadapi saat-saat stres di masa depan.

9. Kebingungan
Pernah merasa bingung untuk memutuskan apa makan malam hari ini? Atau apa yang harus dipakai untuk bekerja? Stres menyebabkan gangguan konsentrasi dan menurunnya fokus.

Hormon Stres lah yang menjadi penyebabnya. Maka untuk mengembalikan
fokus, cobalah berjalan-jalan di udara terbuka. Sinar matahari bisa membantu melepaskan serotonin tubuh untuk meningkatkan suasana hati, dan vitamin D membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.*

Source: 9 Gejala Stres dan Cara Mengatasinya | Berita Cerita Kota Medan http://www.medantalk.com/9-gejala-stres-dan-cara-mengatasinya/#ixzz0mxZrFtzj
Copyright: www.MedanTalk.com


sumber : MedanTalk. 17 April 2010