TUGAS 10
Nama : Yayu Sri Rachmawati
NPM :
14509313
Kelas : 1PA05
PENGUKURAN BESARAN DAN DIMENSI
A. Pengertian
Pengukuran Besaran Dan Dimensi
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan
sesuatu yang lain sebagai patokan. Dalam pengukuran, terdapat 2 faktor utama,
yaitu perbandingan dan patokan (standar). Sebagai contoh, Adi dan Budi ingin
mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal tangan. Kita bandingkan hasil
pengukuran meja menggunakan tangan Adi, dengan tangan Budi. Ternyata, hasil
pengukuran meja denga tangan Adi sebesar 25 jengkal, sedangkan tangan Budi
sebesar 30 jengkal. Dengan demikian, pengukuran juga dapat didefinisikan suatu
proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain (sejenis) yang dipakai
sebagai satuan (pembanding dalam pengukuran).
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dalam angka serta mempunyai nilai satuan. Sistem satuan dalam
besaran fisika prinsipnya bersifat standar/baku, yaitu bersifat tetap, berlaku
universal, dan dapat digunakan setiap saat dengan tetap. Besaran dalam fisika
dikelompokkan menjadi 2, yaitu Besaran Pokok dan Besaran
Turunan.
Dimensi menyatakan sifat fisis suatu besaran, atau
dengan kata lain dimensi merupakan simbol dari besaran pokok. Dimensi dapat
dipakai untuk mengecek rumus-rumus fisika. Rumus Fisika yang benar, harus
mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas.
B. Dimensi Untuk Setiap Besaran Dalam Fisika
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran
dengan menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi
suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft,
keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Di dalam mekanika, besaran pokok
panjang, massa, dan waktu merupakan besaran yang berdiri bebas satu sama lain,
sehingga dapat berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang
dinyatakan dalam L, besaran massa dalam M, dan besaran waktu dalam T. Persamaan
yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut haruslah konsisten secara
dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi suatu
besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda.
C. Pengukuran
Berdasarkan Sistem Metrik Dan SI
Setelah abad ke-17, para ilmuwan menggunakan sistem
pengukuran yang pada awalnya disebut sistem pengukuran metrik. Sistem ini
merupakan satuan yang dahulu dipakai dalam dunia pendidikan dan pengetahuan.
Sistem metrik dikelompokkan menjadi Sistem Metrik Besar atau MKS
(Meter Kilogram Second), yang pada tahun 1960 satuan ini dipergunakan dan
diresmikan menjadi Sistem Internasional (SI) atau biasa disebut
dengan Sistem Metrik Kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena
satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10, sehingga
lebih memudahkan penggunaannya. Berikut akan adalah tabel awalan sistem metrik
yang digunakan dalam SI.
1)
Sistem Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan
dalam satuan meter, centimeter, milimeter atau kilometer. Satuan Besaran dalam
sistem SI adalah Meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama
dengan panjang sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak kutub utara ke
khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari
campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan
pada batang ketika bersuhu 0ºC.
Namun, batang meter standar dapat berubah dan rusak
karena dipengaruhi oleh suhu, serta menimbulkan kesulitan dalam menentukan
ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun 1960 definisi satu meter
diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak 1650763,72 kali panjang
gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton-86 dalam ruang
hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada Tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan
ukuran memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada
selang waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena
nilainya dianggap selalu konstan.
2)
Sistem Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam satuan SI dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Pada
mulanya, para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder
yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres,
dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa satu kilogram
didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4oC.
3)
Sistem Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan
dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan
atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik
didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata
sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari
tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli
menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh
atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
4)
Sistem Internasional untuk Suhu
Satu Kelvin adalah 1/273,16 suhu titik tripel air.
5)
Sistem Internasional untuk Kuat Arus Listrik
Satu Ampere adalah arus tetap yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada
dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga dan dengan luas
penampang yang dapat diabaikan dan dipisahkan sejauh satu meter dari vakum,
yang akan menghasilkan gaya sebesar 2x10^-7 N m^-1.
6)
Sistem Internasional untuk Intensitas Cahaya
Satu candela adalah intensitas cahaya yang besarnya sama dengan intensitas
sebuah sumber cahaya pada satu arah tertentu yang memancarkan radiasi
monokhromatik dengan frekuensi 540 x 10^12 Hz dan memiliki intensitas pancaran
pada arah tersebut sebesar 1/683 watt per steradian.
7)
Sistem Internasional Jumlah Zat
Satu mol sama dengan jumlah zat yang mengandung satuan
elementer sebanyak jumlah atom didalam 0,012 kg karbon -12. satuan elementer
dapat berupa atom, molekul, ion, elektron, dll.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar