TUGAS
6
Nama : Yayu Sri Rachmawati
NPM : 14509313
Kelas : 1PA05
PERKEMBANGBIAKAN SECARA SEKSUAL DAN ASEKSUAL
Reproduksi adalah
suatu proses biologis di mana individu organisme baru
diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu
proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi
dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi
aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu
lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel
anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi
aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual.
Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual,
sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan
reproduksi secara aseksual.
A. Reprosuksi Seksual
Mula-mula Hifa
berbeda jenis saling berdekatan.
Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan
akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran
yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke
askogonium sehingga terjadi plasmogami.
Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium
yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti
tetapi tetap berpasangan.
Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan
hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang
disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti
haploid dikariotik.
Di dalam askus
terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
Di dalam askus terdapat 8 buah
spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut
sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di
tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi
benang hifa yang baru.
Catatan: Di
dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid.
Setiap haploidakan membelah secara mitosis sehingga
setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
B. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual adalah
proses reproduksi dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan
mewarisi gen dari satu orang tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak
melibatkan meiosis, ploidi pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah
definisi yang lebih ketat adalah agamogenesis yang adalah reproduksi tanpa fusi
gamet. Reproduksi aseksual adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal
seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman
dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
Sementara semua prokariota bereproduksi secara
aseksual (tanpa pembentukan dan fusi gamet), mekanisme transfer gen lateral
yang seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi kadang-kadang
disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang lengkapnya reproduksi seksual
relatif jarang terjadi di antara organisme multiseluler, terutama
hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa kemampuan
untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di antara mereka. Hipotesis saat
ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki manfaat jangka
pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting atau dalam
lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan
bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik,
memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kendala
perkembangan mungkin mendasari mengapa beberapa hewan telah melepaskan
reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus hidup mereka.
Reproduksi aseksual misalnya membelah diri, tunas
(reproduksi), reproduksi vegetatif, fragmentasi, sporogenesis, partenogenesis,
dan apomiksis.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar